Kecapi, Buah Langka di Jakarta
Friday, Jan 16th 2015

JAKARTA, JIA XIANG - Ketika kebun di kampung-kampung di Jakarta masih dominan, tanaman buah ini mudah ditemui. Kini, tanaman buah ini menjadi langka, seiring pembangunan kawasan permukiman kian gencar. Tanaman buah yang dimaksud adalah kecapi.

Buah yang satu ini memang tidak lazim dibawa dan dijual di pasar. Saat sejumlah kawasan di Jakarta masih berupa kampung dengan kebun yang luas, tanaman ini tumbuh dengan sendirinya. Tidak seperti rambutan, yang sengaja ditanam. Kecapi merupakan buah bebas. Artinya, siapapun tidak dilarang untuk memetik atau memungut buah yang bertebaran di tanah.

Kecapi (Sandoricum koetjape), diduga berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya, sesungguhnya bercita rasa manis agak masam. Buahnya bulat dengan diameter lima hingga enam centimeter. Kulit luarnya memang tebal, sehingga tidak mudah untuk mengupasnya. Bagi yang tidak kuat menjepitnya agar terbelah, atau malah untuk mengambil pisau untuk membelahnya, bagi yang hendak mengonsumsi daging buahnya ada yang membantingnya ke tanah agar pecah. Upaya ini pun harus sekuat tenaga, karena kulit buahnya, berwarna kuning keemasan, benar-benar tebal, seperti bola tenis.

Buah yang sudah terbelah maka daging buahnya tersusun seperti buah manggis. Bentuk dan warna daging buahnya benar-benar mirip manggis. Berwarna putih dan berbiji cukup besar. Kalau buah manggis daging buah dan bijinya masih memungkinkan untuk ditelan, daging buah kecapi tidak bisa ditelan karena bijinya yang cukup besar. Karena bijinya dibuang kembali, bisa jadi pohon ini berkembang lantaran hal ini.

Kendati nilai ekonominya nol, buah kecapi sesungguhnya mengandung manfaat bagi kesehatan. Sebab, dari hasil penelitian pakar biologi, kandungan mineral dan vitamin di kecapi cukup bervariasi. Dalam setiap 100 gram buah kecapi yang bisa dimakan terkandung  antara lain kalsium, kalium, protein dan Vitamin C.

Tidak hanya buahnya, tanaman kecapi mulai dari akar, hingga daunnya bisa dimanfaatkan. Akarnya untuk obat antidiare, sehingga bisa sebagai obat sakit perut. Daunnya berguna sebagai peluruh keringat. Tidak hanya itu, bisa pula untuk obat demam. Bagi yang terserang cacingan (cacing gelang), bisa disembuhkan dengan mengosumsi serbuk kulit batangnya.

Tanaman kecapi yang masuk dalam kategori pohon keras, dengan usia yang tahunan, maka kayunya pun dimanfaatkan untuk kusen pintu atau jendela rumah-rumah penduduk di kampung Betawi. Tapi itu dahulu. Sebab, buah kecapi di Jakarta boleh dibilang telah menjadi buah langka. [JX/W5]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more