Ubi Cilembu, Bukan Ubi Sembarangan
Monday, Aug 11th 2014

Di era modern ini, pemanfaatan ubi (umbi) jalar (Ipomoea batatas) sudah sedemikian maju. Jika dahulu ada kesan pemanfaatan ubi jalar untuk bahan pangan identik dengan kemiskinan, maka kini kesan itu sudah sirna. Hampir seluruh negara yang umumnya mengembangkan ubi jalar dengan jenis-jenis unggulan. Dan ubi jalar kini juga sudah masuk dalam komoditas ekspor dari berbagai negara.

Indonesia sendiri masuk dalam lima negara produsen terbesar ubi jalar dunia, selain, China, Nigeria, Uganda, dan United Republic of Tanzania. Dan Indonesia juga termasuk negara pengekspor ubi jalar dunia bersama Amerika Serikat, China, Dominican Republic, dan Israel.

Mengapa ubi jalar begitu penting di tingkat dunia? Itu tak lain karena ubi jalar yang sejatinya adalah  “akar yang menggelubung” sebagai persediaan makanan bagi tanaman ubi jalar ini mempunyai kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Karbohidrat yang dikandung ubi jalar masuk dalam klasifikasi low glycemix index, artinya komoditi ini sangat cocok untuk penderita diabetes. Mengonsumsi ubi jalar tidak menaikkan gula darah, berbeda halnya dengan sifat karbohidrat dengan glycemix index tinggi, seperti beras.

Itu sebabnya mengonsumsi ubi jalar sangat baik untuk kesehatan. Jadi jangan pernah meremehkan khasiat ubi jalar. Ubi jalar memiliki antioksidan dan mampu menghalangi perusakan sel oleh radikal bebas. Dari hasil penelitian pun sudah membuktikan bahwa ubi jalar dapat mencegah kemerosotan daya ingat, penyakit jantung koroner, termasuk kanker, karena ubi jalar mengandung betakaroten dalam jumlah yang tinggi.

Setelah mengetahui kandungan gizi ubi jalar, maka kini tak salah jika Anda juga lebih dalam mengetahui “Ubi Cilembu”. Ubi jalar ini merupakan jenis lokal asli Indonesia. Ubi Cilembu merupakan ras lokal asal Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat dan sudah populer sejak tahun 90-an.

Ubi Cilembu kini merupakan ubi “elite” karena namanya tidak sembarangan bisa digunakan oleh ubi-ubi lain, baik di tingkat lokal maupan internasional. Itu tak lain karena ubi ini telah memiliki sertifikat geografis yang sah secara hukum. Ubi Cilembu memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG). Itu sebabnya nama Ubi Cilembu tidak dapat digunakan sembarangan, kecuali ubi jalar hasil produksi  daerah Cilembu, Sumedang, Jawa Barat.

Mengapa Ubi Cilembu sampai memiliki sertifikat khusus? Itu tak lain karena Ubi Cilembu memiliki cita ras yang khas yang tidak didapatkan dari ubi-ubi dari daerah lain. Keistimewaan Ubi Cilembu, bila dimasak dengan oven akan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Karena itu, ubi Cilembu disebut juga dengan ubi si madu. Bila ubi pada umumnya juga manis, rasa manis ubi Cilembu ini lebih manis dan lengket dengan gula madu. Rasa manis ini membuat tenaga ekstra bagi orang yang mengkonsumsinya.

Ubi Cilembu tidak cocok digoreng, sebab dengan kandungan gulanya yang tinggi membuat ubi ini sangat mudah “gosong”, dan juga tidak cocok untuk direbus, karena aroma dari “madu” nya akan berkurang, bahkan hilang. Pada umumnya produk ubi Cilembu diperdagangkan dalam bentuk ubi bakar selain diolah dalam bentuk kripik, tape, dodol, keremes, selai, saus, tepung, aneka kue, mie, dan sirup.  Ubi Cilembu memiliki kandungan vitamin A 7.100 IU (International Unit), kandungan vitamin A dalam Ubi Cilembu ini sangat baik Anda yang mengalami masalah mata.

Di Jepang, Ubi Cilembu telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan tradisional dan juga diolah menjadi ethanol, bahan baku kosmetik dan minuman khas Jepang.

Yang jelas Ubi Cilembu yang berasal dari Desa Cilembu persis di kaki Gunung Kareumbi, Kecamatan Pamulihan, kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini telah melanglang buana. Jangan Sampai Anda yang mengaku orang Indonesia belum pernah merasakan legitnya ubi bakar Cilembu ini.

[JX/Pandapotan Simorangkir]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more