Mangga Kio Jay, Bagaikan Arum Manis Jumbo
Monday, Nov 9th 2015

JAKARTA, JIA XIANG – Tekstur daging yang lembut, renyah dan sedikit masam merupakan citarasa khas manga kio jay. Tanaman ini berasal dari negeri Thailand dan orang Indonesia menjulukinya sebagai mangga arum manis jumbo.

Pasar buah di tanah air belakangan makin ramai dengan hadirnya mangga jenis baru seperti mangga kio jay (Mangifera indica).

Seperti  dilansir di banyak media masa, mangga ini disebutkan berasal dari Thailand dan sangat cocok dengan iklim di Indonesia.

Muhammad, salah seorang pedagang buah di Jakarta mengatakan kepada Jia Xiang Hometown bahwa mangga tersebut ukurannya lebih besar dibanding mangga jenis lainnya.

“Mangga kio jay tekstur dagingnya lembut, rasa agak asam dan renyah,” ujar Muhammad kepada Jia Xiang Hometown di ajang pemeran flora dan fauna 2015 di lapangan Banteng Jakarta pusat.

Namun Muhammad mengingatkan bahwa kualitas terbaik dari buah mangga kiojay justru saat dipanen sebelum terlalu masak di pohon. Hal ini bertolak belakang dengan kebiasaan pada jenis buah lainnya yang akan baik bila dipanen setelah masak sempurna di pohon. Pasalnya mangga kio jay yang masak sempurna di pohon justru rasanya kurang lezat. Karena itu ujar Muhammad, buah mangga kio jay paling enak dimakan saat masih mengkal.

Muhammad menambahkan, jika sudah terlalu matang, maka terjadinya fermentasi pada buah akan lebih dominan sehingga daging buahnya cenderung terasa asam dan beraroma seperti buah nanas yang terlalu masak. Sedangkan pada bagian pinggir buah yang agak mengeras akan sedikit beraroma seperti buah  srikaya.

Mangga kio jay secara umum rasanya merupakan paduan antara asam dan sedikit manis. Tekstur dagingnya terasa lembut tanpa serat seolah-olah sedang menyantap buah kesemek.

Ukuran buahnya bisa mencapai 1 hingga 2 kilogram, sehingga orang sering menyebutnya sebagai mangga arum manis jumbo.

Mangga kio jay tumbuh subur pada iklim seperti di Indonesia, terutama di daerah dataran rendah dengan cuaca panas. Curah hujan yang tinggi dan mendung justru dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga kio jay.

Perawatannya pun cukup mudah, seperti pada mangga jenis lainnya. Jika ditanam langsung di tanah, mangga kio jay sudah bisa dipanen pada umur 2-3 tahun setelah ditanam. Bahkan jika ditanam dalam pot bisa lebih cepat panen asalkan perawatan dan pemupukkannya dilakukan dengan benar dan berkala. Pohon ini jika mendapat cukup sinar matahari akan tumbuh subur, serta disiram pada sore hari. Ditambah dengan memberikan nutrisi pada tiap minggunya.

Untuk mendapat bibit unggul dan pohon yang cepat berbuah, saat pembibitan sebaiknya dilakukan dengan cara okulasi atau sambung pucuk.
Pada cara okulasi, batang bawah dari bibit mangga lokal dikawinkan dengan batang atas yang bermata tunas pada mangga kio jay. Sedangkan pada metode sambung pucuk, adalah melakukan penyambungan antara potongan bagian bawah bibit pohon mangga lokal dengan batang pucuk bibit pohon mangga kio jay. Cara seperti itu akan menghasilkan bibit mangga kio jay dalam waktu sekitar 1 bulan.

Namun selama proses mematangkan di pohon mulai dari putik hingga mencapai buah yang masak, buahnya cenderung gampang rusak sebelum menjadi matang sempurna.   Ini terjadi karena batang buah tidak mampu menopang buah mangga kio jay yang jumbo tersebut. Karena itu ujar Muhammad, jika sudah mulai berbuah, maka perlu dilakukan perawatan ekstra hati-hati pada bagian buah yang sedang tumbuh.[JX/Berbagai sumber/Van]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more