Edamame, Camilan Sehat dari Jepang
Friday, Apr 17th 2015

JAKARTA, JIA XIANG - Tahu, tempe, dan kecap sudah sangat akrab dengan lidah orang Indonesia. Hidangan berbahan baku kedelai ini sudah menjadi menu utama. Sebab, hampir kebanyakan lauk selalu ada unsur tahu, tempe dan menggunakan kecap.

Seperti halnya di Indonesia, orang di Jepang pun sangat menyukai kedelai. Di negeri sakura, kedelai disebut edamame. Selain disayur, edamame juga dihidangkan sebagai camilan kesehatan. Rumah makan Jepang yang banyak berdiri di kota-kota besar di Tanah Air, menawarkan menu kedelai sayuran yang disajikan dalam wujud sup.

Kedelai Jepang atau edamame berbeda dengan kedelai yang dijumpai di pasar-pasar tradisional. Edamame ukurannya lebih besar. Biasanya petani di Jepang memanennya saat umur tanaman masih muda.

Edamame yang dihidangkan sebagai camilan, rasanya gurih dan lezat. Orang di sana nampaknya lebih suka mengemil edamame yang memiliki kadar trypsin–inhibitor yang rendah dan menyehatkan. Karena itu, edamame lebih mudah dicerna ketimbang kedelai biasa.

Kegemaran orang Jepang mengemil edamame juga lantaran mereka meyakini hidangan ini sarat dengan nutrisi dan kaya akan kalsium. Dari hasil riset, kandungan protein edamame 16 persen. Kandungan protein ini dua kali lipat dibandingkan kandungan sejenis pada kacang buncis.

Edamame juga disebut-sebut sebagai satu-satunya sayuran yang mengandung sembilan jenis asam amino esensial yang bisa menstabilkan gula darah, dan dapat membantu membangun otot serta sel-sel sistem imun.

Ibu yang baru usai melahirkan juga disarankan mengonsumsi edamame, agar ASI bagi bayinya lebih bergizi. Dianjurkan edamame dibuat jus sehingga sang ibu seperti mengonsumsi susu kedelai. Salah satu kelebihan susu kedelai dibandingkan dengan susu sapi adalah, tidak adanya laktosa susu, yang kerap memicu diare. Faktanya, ada yang tidak suka susu sapi karena alergi. Tidak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa. Maka alternatifnya dianjurkan untuk mengkonsumsi jus kedelai.

Anak yang sudah berumur dua tahun lebih disarankan mulai dilatih mengonsumsi jus kedelai sebanyak satu hingga dua gelas sehari. Dengan mengonsumsi jus kedelai, anak-anak memperoleh protein yang cukup besar. Dua gelas susu kedelai mampu memberi 30 persen kebutuhan protein per hari bagi balita.

Jus edamame juga sangat baik diminumkan pada anak yang menderita autisme. Penderita autisme sangat tidak dianjurkan mengonsumsi susu sapi yang mengandung kasein (protein susu) dan glutein (protein tepung) yang sulit dicerna sehingga membuat anak semakin hiperaktif. Dua unsur ini tidak terdapat dalam edamame, tapi justru memberi protein, vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak-anak.

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more