Aman kah mengonsumsi buah yang matang dengan karbit
Sunday, Oct 27th 2013
Buah pisang, terutama yang matang, memiliki beberapa kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, beberapa vitamin (A, B1, B2 dan C), zat besi, dan niacin. Kandungan mineralnya yang menonjol adalah kalium (Wirakusumah, Emma S, 1977).
Zat-zat tersebut sangat diperlukan dalam tubuh manusia. Bukan itu saja, pisang termasuk buah yang murah-meriah dan mudah didapat sepanjang tahun. pemasakan yang lebih cepat, yakni menggunakan karbit (kalsium karbor). Jangankan buah pisang yang umurnya tua, pisang yang umurnya masih tergolong muda (belum siap panen) pun akan segera matang walau dari sisi aroma atau rasa kurang nyaman. Dengan karbit, ibu-ibu merasa senang karena pisangnya cepat matang dengan warna yang sama dengan proses pematangan secara alami atau matang di pohon.
Tetapi, pisang yang matang karena dikarbit cepat membusuk. Setelah kulit pisang yang dimatangkan dengan karbit dijadikan makanan ternak, ternyata berdampak buruk terhadap kesehatan ternak itu. Ternak menjadi sakit.
Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsi pisang karbitan, tampaknya masih perlu penelitian lebih jauh. merusak lingkungan jika dibuang begitu saja di sembarang tempapengaruhnya terhapat proses pembusukan.
Dari penelitiannya diperoleh hasil sebagai berikut: Pisang yang dimatangkan dengan karbit paling cepat (tidak sampai tiga hari) matangnya, tetapi proses pembusukannya pun paling cepat.
Pisang dan buah sejenis, proses matang secara alamiah berproses kimiawi. Karbohidrat dalam kandungan daging buahnya berubah menjadi glukosa, yang membuat rasa manis dan melunak.
Proses tersebut menghasilkan Gas Etilen. Gas ini merambat dari molekul satu ke yang lainnya membuat sekitarnya jadi matang pula. Hal ini yang menjadi dasar memberi Kalsium Karbit ( Calcium Carbide), digunakan untuk membantu proses pematangan.
Kalsium karbit, kita sebut karbit saja,bila kena air atau uap air akan menghasilkan Gas Asetilin. Gas ini dalam struktur kimianya serupa dengan Etilen alami. Karena dipenuhi dengan Gas Asetilin inilah, buah akan berfermentasi serentak menjadi matang. Betul, apabila buah kurang matang akan tidak semanis yang matang, karena kandungan Karbohidrat – Zat Pati nya masih kurang. Gas asetilin karena ringan akan terbang dan tercampur dengan udara.
Bahaya yang ditimbulkan sampai sekarang belum ada bukti yang nyata,semuanya hanya berdasarkan asumsi tanpa bukti ilmiah. Pematangan buah dengan cara ini lebih sehat daripada dipakai Bahan Kimia Cair yang mengandung Etilen yang bercamour pospor. Phospor campuran ini ternmasuk bahan yang sangat beracun,lagipula aplikasinya dengan cara disemprotkan kekulit buahnya.
Kesimpulannya :
Jadi hormon yang membuat buah matang disebut gas etilen (karbit=nama dagang). Sebetulnya secara alami tanaman sudah memproduksi hormon ini agar buah menjadi matang. Akan tetapi para pedagan buah menambahkan karbit lebih dari kadar normal agar buah dapat lebih cepat matang.
Penggunaan karbit ini tidak menimbulkan dampak negatif. Kadar vitamin dan mineral tidak berubah karena penggunaan karbit ini. Hal ini karena karbit adalah zat kimia yang hanya merangsang pembntukan gas etilen yang merangsang proses pematangan buah. Selain itu, tidak ada dampak negatif yang berarti bagi kesehatan kosumen.
Courtesy : Kaskus
Back to Daily Tips ListSerupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.
Read more