Warna-Warni Kehebatan Chili Rainbow
Tuesday, Sep 22nd 2015

JAKARTA, JIA XIANG – Teknologi pertanian yang terus berkembang berhasil membuat persilangan tanaman cabai (Capsicum frutescens ) dengan buah berwarna-warni. Namun dibalik keindahan cabai tersebut, secara umum tanaman cabai memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Seperti ramai diberitakan di banyak situs tanaman dan pertanian, cabai warna-warni populer dengan nama cabai pelangi (Chili Rainbow) dan berasal dari luar negara Indonesia. Disebutkan bahwa cabai tersebut merupakan hasil perkawinan dari berbagai jenis tanaman cabai sehingga pada akhirnya menghasilkan buah cabai yang berwarna-warni.

Pada satu pohon cabai pelangi buahnya terdiri dari empat warna yang berbeda, seperti   merah, unggu, kuning, dan putih. Perubahan warna tersebut berangsur-angsur berubah sejak buah cabai masih muda hingga menjadi matang sempurna. Jadi selama proses mematangkan buah akan terjadi perubahan warna secara berangsur berdasarkan empat macam warna tersebut.

Namun demikian dari sisi kesehatan, secara umum buah cabai mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A), lebih banyak dari yang terdapat pada buah mangga, nanas, dan semangka. Vitamin C dan betakaroten ini merupakan zat antioksidan yang dapat mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, serta dapat memperlambat proses penuaan. Selain itu kadar mineral seperti kalsium dan fosfor pada buah cabai lebih banyak dari yang terdapat dalam ikan segar.

Pada buah cabai, terdapat kandungan kapsaisin, yakni zat yang membuat cabai terasa pedas dan tersimpan dalam urat putih tempat melekatnya biji cabai. Kapsaisin bersifat stomakik yang dapat meningkatkan nafsu makan. Sedangkan  steroid saponin (kapsisidin) dalam buah cabai bermanfaat sebagai antibiotik.

Kemudian buah cabai juga mengandung berbagai zat penting bagi tubuh seperti solanine, solamidine, solamargine, solasodine, dan  solasomine. Kandungan vitamin paling tinggi pada buah cabai masih dikuasai oleh cabai jenis paprika dan cabai hijau.

Dr. Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, memaparkan hasil penelitiannya di sejumlah media. Menurutnya cabai rawit berkhasiat mengurangi penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolestrol.

Cabai terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang cirinya memiliki buah kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya. Kemudian jenis cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek keutik serta berwarna putih dan akan menjadi jingga saat matang. Selanjutnya adalah jenis ceplik dimana buahnya besar, berwarna hijau, dan akan menjadi merah saat sudah matang.

Sementara itu, Dr Budi Sugiarto Widjaja dari Klinik Beijing, Jakarta mengatakan, berdasarkan teori pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), cabai rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah serta untuk mengobati reumatik.

Cabai rawit yang digiling  dapat menghancurkan pembekuan darah (antikoagulan) dan mengatasi gangguan rematik dan radang beku. Cabai rawit juga dapat meningkatkan nafsu makan (stomakik), merangsang pertumbuhan sel kulit, sebagai peluruh kentut (karminatif), keringat (diaforetik), air liur, dan air kencing (diuretik).

Berikut ini beberapa resep pengobatan dari bahan buah cabai yang dibuat oleh Dr. Setiawan Dalimartha:

Bagi pengobatan Reumatik bisa menggunakan 15 buah cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, dan 1 buah jeruk nipis. Kemudian cabai rawit digiling sampai halus dan jeruk nipis dibelah dua untuk mengambil airnya. Setelah itu gilingan cabai rawit,  kapur sirih, dan air jeruk nipis tersebut dicampur lalu diaduk hingga rata. Selanjutnya balur ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit dan lakukan hingga penyakit sembuh.

Jika untuk mengobati sakit perut bisa menggunakan 15 gr daun muda cabai rawit dan 1/2 sendok teh kapur sirih. Setelah dicuci bersih, daun cabai itu digiling sampai halus lalu tambahkan dengan kapur sirih tersebut lalu diaduk sampai rata. Kemudian balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan ini 1-2 kali saja.

Sedangakan untuk mengoabti kaki dan tangan yang lemas (lumpuh) bisa mengambil 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, dan 6 butir hungcao. Bersihkan semua bahan tersebut lalu dipotong-potong. Tambahkan air dan arak dalam jumlah yang sama hingga bahan-bahan tersebut terendam semua. Kemudian masak ramuan itu seperti memasak nasi tim. Setelah dingin, saring airnya,  lalu dibagi dua.  Air hasil saringan itu diminum dua kali sehari.

Sementara untuk frostbite, Anda bisa mengambil 5 buah cabai rawit segar, bijinya dibuang dan cabai digiling sampai halus. Setelah itu balurkan ramuan cabai itu  ke bagian tubuh yang sakit. [JX/Berbagai sumber/Van]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more