Si Matoa dari Papua
Sunday, Dec 28th 2014

JAKARTA, JIA XIANG - Bila kita baru pertama kali mengkonsumsi buah ini, maka kita pasti akan berpikir seperti makan lengkeng atau rambutan atau juga leci. Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua, masuk  dalam famili Sapindaceae. Pohon matoa  tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang keras. Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan lengkeng. Bentuk buahnya lonjong, mirip buah pinang. Saat masih muda matoa berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan atau coklat kehitaman.

Di Papua, pohon matoa bisa tumbuh sampai dengan diameter pelukan tiga orang dewasa. Pohon matoa tumbuh tinggi, dan kayu nya bisa untuk mebel atau kusen – kusen rumah. Buah ini merupakan buah musiman yang berbuah pada bulan September – Oktober. Matoa tumbuh di seluruh wilayah kepulauan Cenderawasih. Tidak heran bila selama ini orang mengenalnya sebagai  buah asal Papua, padahal sebenarnya pohon ini juga tumbuh di Kepulauan Maluku, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, dan Pulau Jawa di  ketinggian hingga sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut. Selain di Indonesia pohon matoa juga tumbuh di Malaysia, tentunya juga di Papua Nugini dan daerah tropis Australia.

Ya.. itulah buah matoa yang bila  dibandingkan dengan  lengkeng dan rambutan, rasa daging matoa lebih enak dan rasa manisnya tidak seperti lengkeng dan rambutan. Namun awas, jangan terlalu banyak mengkonsumsinya.

Karena rasanya yang enak, tidak heran bila harga jual buah ini pun cukup tinggi. Buah matoa banyak mengandung vitamin C dan E, tetapi juga kaya kandungan glukosa jenuh. Jadi kalau terlalu banyak mengkonsumsinya akan menyebabkan “teler”. Namun selain kandungan vitamin tersebut, matoa juga memiliki banyak manfaat khususnya bidang ekonomi. 

Kandungan vitamin C dalam matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang mampu  menangkal radikal bebas yang menyerang system kekebalan tubuh. Vitamin C juga bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan berbagai penyakit.

Lalu bagaimana vitamin E-nya. Vitamin ini ternyata dapat membantu meringankan stress, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesuburan dan meminimalkan risiko terserang penyakit kanker, serta penyakit jantung koroner.  Vitamin E pada buah matoa sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dengan cara meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit.

Vitamin E juga bermanfaat sebagai antioksidan yang menjaga tubuh dari serangan radikal bebas yang bisa merusak serta menggerogoti sel-sel tubuh.
Keunikan lain dari buah matoa adalah aromanya mirip buah durian. Meskipun begitu, buah matoa ini sama sekali tidak terkait buah durian.

Selain berbagai khasiat itu, ada bagian lain dari pohon matao yang bisa dimanfaatkan oleh manusia umpamanya kulit kayu pohon matoa biasa dipakai masyarakat Priangan untuk mengobati luka. Selain itu penduduk Papua menggunakan daun matoa untuk mulsa saat penanaman gadung. Bahkan orang Malaysia membuat rebusan daun dan kulit kayu pohon matoa untuk mandi guna mengobati demam. Kayu pohon matoa sangat kuat dan bagus untuk dijadikan tiang bangunan, lantai, kusen, dan perahu. [JX/berbagai sumber/E4]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more