Rebung, Hidangan Khas Imlek
Saturday, Feb 21st 2015

JAKARTA, JIA XIANG - Bambu merupakan salah satu tanaman khas negeri Tiongkok. Dalam berbagai lukisan yang menggambarkan negeri ini, selalu ada unsur bambu di dalamnya. Ada gambar panda, beruang yang dilindungi di sana, juga ada unsur bambu di situ.

Tanaman khas ini pun juga menjadi bahan makanan warga di sana. Sudah barang tentu bukan bambu atau daunnya, tapi tunasnya yang kondang dengan sebutan rebung. Memang tidak semua tunas bambu dapat dikonsumsi. Yang dapat dikonsumsi adalah tunas bambu rebung. Agus Andoko, dalam bukunya tentang Budidaya Bambu Rebung memaparkan bahwa tunas bambu ini bertekstur renyah, rasanya manis, dan beraroma khas. Maka tak heran, banyak orang menyukai sayur rebung.

Di negeri Tiongkok, rebung memiliki arti khusus bagi warganya. Selain dikonsumsi sebagai sayuran, rebung merupakan pelengkap ritual bagi warga di Tiongkok dalam menyambut tahun baru Imlek. Pada malam tahun baru, warga di sana biasanya berkumpul bersama seluruh anggota keluarga untuk menyantap masakan khas dengan bahan utama rebung. Hal ini merupakan wujud dari salah satu bakti dari 24 akti (Jisi Hao) anak terhadap orangtuanya.

Rebung yang diambil biasanya sudah berukuran cukup besar. Bagian pangkalnya berbentuk lingkaran berdiameter lebih kurang 10 centimeter yang semakin ke atas semakin mengecil sehingga membentuk kerucut. Dari bagian pangkal hingga ujung rebung mulai kelihatan beruas-ruas.

Dengan bentuknya yang seperti itu, di kalangan Tionghoa memiliki filosofi harapan panjang umur dan memanjangkan rezeki.

Saat perayaan Imlek, rebung menjadi masakan khas yang disajikan sebagai menu untuk melengkapi hidangan-hidangan lainnya. Misalnya hidangan rebung yang dikenal dengan makanan fachai. Hidangan ini memiiki makna sebagai keberagaman yang dapat melengkapi yang lainnya. Dengan demikian filosofi hidangan ini dalam kehidupan sehari-hari adalah suasana yang dapat menciptakan keharmonisan dalam keluarga maupun masyarakat.

Bagi warga Tionghoa perantauan, acara khusus menyantap masakan khas berbahan utama rebung, selain merupakan ritual menjelang Imlek, sekaligus untuk mengingatkan kepada mereka akan tanah leluhurnya. Sebab, bambu merupakan tanaman khas negeri Tiiongkok.

Rebung tidak hanya kuat secara filosofis, tetapi memiliki banyak manfaat, terutama untuk menjaga kesehatan. Pernah ada penelitian bahwa dalam secangkir irisan rebung hanya mengandung 14 kalori. Dalam porsi yang sama, juga terkandung 1,2 gram serat. Ini berarti setara dengan setengah porsi nasi merah. Serat dibutuhkan tubuh sebagai pelancar pencernaan dan bisa mencegah timbulnya berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyumbatan pembuluh darah, hipertensi, penyakit jantung koroner, serta kelebihan kolesterol. [JX/ berbagai sumber/G. Windrarto]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more