Krokot, Resep Kesehatan Turun-temurun
Tuesday, Jun 23rd 2015

JAKARTA, JIA XIANG – Tanaman purslane atau krokot, dalam istilah latin/ilmiah disebut Portulaca oleraceae. Di sejumlah daerah, tanaman rambat ini juga dikenal dengan nama rumput beremi, segan jantan, common purslane, verdolaga, pigweed, little hogweed and pusley. Sesuai dengan beragam namanya, tumbuhan ini juga punya banyak khasiat.

Sejumlah situs kesehatan dan tanaman telah memaparkan khasiat dari tumbuhan ini. Misalnya penelitian yang dilakukan di Universitas California Marin Master Gardener menyatakan bahwa krokot mengandung kalsium tinggi yang sangat penting dalam perumbuhan tulang dan otot, tinggi vitamin A untuk kekebalan tubuh, mengandung vitamin B kompleks untuk membantu memproduksi energi dari zat makanan yang kita konsumsi. Vitamin C dan E juga disediakan oleh krokot sebagai antioksidan.

Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Science pada Agustus 2012 bahkan merekomendasikan krokot sebagai sumber kalsium yang baik untuk kesehatan tulang, gigi dan otot. Sedangkan kandungan kaliumnya dapat mengatur tekanan darah, zat besinya untuk sirkulasi , zat seng untuk fungsi kekebalan tubuh. Di katakan juga bahwa krokot berpotensi untuk digunakan sebagai suplemen gizi.

Dalam bentuk herbal, krokot biasa dimanfaatkan untuk mengobati permasalahan pencernaan, kencing. Dia juga sebagai anti-mikroba, menormalkan kerja sistem saraf, mengurangi kelebihan gula dalam darah serta telah digunakan sebagai sumber makanan.

Tumbuhan ini bersifat menyimpan banyak air, daunnya banyak dan kecil-kecil dan mempunyai banyak cabang. Dia dapat tumbuh liar atau ditanam di pekarangan dan taman, terutama dapat tumbuh baik di daerah yang cerah.Di sejumlah tempat di Eropa, Asia, dan Meksiko, krokot menjadi santapan penyerta salad, sup, ikan, dan nasi.

Laporan Unversitas Purdue, Departemen  Hortikultura  menyebutkan bahwa krokot mungkin telah dibudidayakan lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Misalnya digunakan di zaman Yunani dan Romawi. Lalu dikombinasikan dengan sup dan salad pada masakan Perancis dan Belanda.

Sementara masyarakat Amerika mengonsumsinya untuk mencegah penyakit kudis dan di Spanyol dibuat jamu tradisional untuk kategori tanaman pendingin. [JX/Berbagai sumber/Van]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more