Kemilau Khasiat Emas Merah dari Papua
Sunday, Nov 9th 2014

JAKARTA, JIA XIANG - Siapa yang tak kenal Buah Merah. Pada awal tahun 2000, sesudah I Made Budi, dosen di Universitas Cendrawasih, Jayapura, mengungkapkan hasil penelitian akan khasiatnya, masyarakat di seantero Nusantara berlomba-lomba untuk memperolehnya.

Saking banyak warga berusaha mendapatkannya, buah tradisional dari Papua ini mendapat julukan emas merah dari belantara provinsi tertimur Indonesia. Oleh warga di Wamena, buah ini disebut kuansu. Di Papua, tanaman Buah Merah (Pandanus Conoideus) tumbuh subur. Wujud pohon pengjhasil buah ini menyerupai pandan, sehingga dalam ilmu biologi diklasifikasikan masuk dalam keluarga pandan-pandanan. Hanya saja, secara fisik jauh berbeda dengan tanaman pandan yang kita kenal. Ketinggian pohonnya mencapai 16 meter. Pohonnya bisa kokoh lantaran keberadaan akar-akar tunjang di batang sebelah bawah. Pada batang sebelah bawah, mulai dari permukaan tanah hingga ketingian lima hinga delapan meter tidak terdapat cabang sama sekali.

Di Wamena, masyarakat setempat menjadikan Buah Merah sebagai sajian istimewa yakni untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Dalam upacara bakar batu, Buah Merah pun menjadi elemen pokok. Upacara ini dilaksanakan untuk mengumpulkan masyarakat, terutama dalam satu suku, ketika ada hajatan besar, seperti pernikahan, hari natal, idul fitri, tahun baru, perayaan panen, menyembah leluhur, kematian, atau untuk mempererat hubungan ikatan keluarga.

Hingga sekarang, Buah Merah tetap menjadi makanan sebagian penduduk di Papua, terutama yang bermukim di daerah Pegunungan Jayawijaya. Mereka menjadikan Buah Merah sebagai dijadikan campuran makanan sehari-hari.Setelah mereka memanggang buah ini pada batu bakar, biasanya mereka memerasnya. Sari Buah Merah hasil perasan, dikonsumsi bersama ubi, sayuran, dan hidangan lainnya.

Masyarakat di sana pun telah lama meyakini kekhasiatan buah yang berbentuk lonjong ini. Bagi warga yang terserang penyakit mata, cacaingan, dan kulit, setelah mengonsumsi buah, yang panjangnya dapat mencapai 55 centimeter (cm) dan berdiameter hingga 15 cm serta berat dua hingga tiga kilogram ini ternyata sembuh.

Kini, dari hasil penelitian para ahli tentang kekhasiatan Buah Merah, ternyata berbagai penyakit degeneratif bisa disembuhkan setelah mengonsumsi buah yang telah diolah lebih lanjut. Kandungan yang paling menonjol dari buah merah adalah antioksidan. Beberapa antioksidan yang sangat penting antara lain betakaroten, tokoferol, dan juga kalsium. Bahkan, kandungan kalsium dalam buah merah merupakan yang tertinggi di dunia. Kalsium sangat penting dalam metabolisme tubuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan. Kalsium juga berfungsi sebagai kofaktor dalam mempercepat dan memperbaiki proses metabolisme tubuh.

Selain mengandung senyawa antioksidan dan antivirus dalam dosis tinggi, buah merah juga mengandung vitamin dan mineral esensial yang cukup lengkap.

Buah Merah diolah untuk diambil minyaknya untuk selanjutnya dikonsumsi sebagai jamu yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti HIV/AIDS, kanker/ tumor, ambeien, diabetes mellitus, asam urat, rematik, jantung koroner, paru-paru, asma, gangguan jantung dan ginjal, tekanan darah tinggi, eksim, dan herpes. [JX/berbagai sumber/W5]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more