Kelapa, Tanaman 1001 Manfaat
Sunday, Oct 12th 2014

JAKARTA, JIA XIANG - Indonesia sebagai negara kepulauan sangat subur ditumbuhi kelapa. Di mata komponis dan pencipta lagu Ismail Marzuki, pohon kelapa yang amat subur di bumi nusantara telah membuatnya kagum akan kekayaan bumi Nusantara. Maka lahirlah lagu buah karyanya yang berjudul “Rayuan Pulau Kelapa”.

Tanaman ini pun menjadi simbol pramuka. Tunas kelapa, yang bermakna tanaman sejuta manfaat. Pramuka bersimbol tunas kelapa diharapkan generasi muda yang aktif di gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) benar-benar menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, dan masyarakat.

Kelapa (cocos nucifera) memang tanaman di daerah tropis dan subtropis. Terlebih di daerah pesisir, salah satu cirinya adalah tanaman kelapa. Di manapun. Hanya saja karena Indonesia sebagai negeri kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (95.181 km),  maka orang Indonesia tak asing lagi dengan tanaman kelapa.

Konon yang memperkenalkan kelapa sebagai buah yang menyegarkan adalah para pelaut Portugis. Bangsa ini, dalam sejarah, dikenal sebagai bangsa pengelana ke berbagai belahan dunia. Pada abad-16,  ketika pelaut Portugis mulai mengenal kelapa mereka menjulukinya buah coco. Julukan ini lantaran mereka mengira tiga lobang kecil di tempurung kelapa menyerupai wajah manusia. Adapun arti dari coco adalah wajah menyeringai, senyum atau meringis.

Di Indonesia yang beriklim panas, buah kelapa sangat cocok untuk penghilang dahaga. Apalagi saat berlibur di pantai, buah kelapa menjadi hidangan utamanya. Terlebih yang belum tua atau masih hijau, sehingga orang menyebutnya kelapa muda. Selain kandungan airnya masih banyak, rasanya pun manis karena mengandung kadar gula yang baik. Begitu pula daging buahnya, yang tidak terlalu tebal, sehingga mudah untuk dikerok, cita rasanya pun selain menyegarkan juga kaya akan protein, vitamin, dan mineral serta antioksidan.

Hasil penelitian ahli kesehatan, air kelapa bisa menjadi pengganti plasma darah. Tingginya tingkat gula dan garam lainnya memungkinkan untuk menambahkan air ke aliran darah. Maka, semasa Perang Dunia II, terlebih yang pecah di daerah tropis, air kelapa sudah dimanfaatkan untuk transfusi darurat.

Buah kelapa yang sudah tua bisa menghasilkan berbagai produk. Daging kelapa  yang sudah cukup tua, berdaging cukup tebal, biasanya diparut. Kelapa parut ini bisa untuk pelengkap hidangan kue yang terbuat dari ketan atau singkong, seperti tiwul, kue putu, nasi jagung, dan serundeng.

Kelapa parut pun bisa diperas sehingga diperolehlah santan. Santan tidak sama dengan air kelapa. Santan memiliki kandungan lemak yang tinggi sekitar 17%, tetapi rendah gula. Biasanya para ibu rumah tangga membuat santan untuk menydapkan sayur gulai, sayur nangka, rendang, kari  dan hidangan gurih lainnya.

Masih dari buah kelapa, juga ada yang dikeringkan. Yang ini dinamai kopra. Dari kopra pun bisa dibuat berbagai produk, setelah diolah untuk menghasilkan minyak kelapa. Setelah menjadi minyak kelapa bia digunakan dalam memasak, dalam membuat sabun, kosmetik, minyak rambut, dan minyak pijat.

Jadi hanya di seputar buah kelapa, banyak macam yang bisa dihasilkan. Pada pada buah kelapa terdapat batok dan sabut. Keduanya pun memiliki nilai ekonomi, karena baik batok maupun sabut bisa dijadikan bahan bakar. Batok dibuat jadi arang, sabut bisa dibuat jadi briket arang.

Tidak hanya itu, di tangan seniman, batok dan sabut kelapa bisa disulap menjadi hiasan rumah. Bahkan daur ulang batok bisa untuk peralatan memasang, seperti centong nasi, atau sendok sayur.

Belum lagi bicara tentang batang, daun dan bunganya. Semua bermanfaat dan bernilai ekonomi. Maka tak salah almarhum Ismail Marzuki mengibaratkan Tanah Air kita yang subur dan indah seperti halnya kelapa yang setiap bagian tanaman ini selain bermanfaat juga bernilai ekonomi. Dan ada benarnya pula simbol Pramuka adalah tunas kelapa. [JX/berbagai sumber/W5]

 

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more