Kabocha, Mampu Mencegah Penuaan Dini
Saturday, Jul 26th 2014

Kulitnya kuning cerah, dagingnya berwarna kuning-oranye dengan tekstur pipih keras, berkeriput, memiliki alur-alur. Di tempat asalnya Jepang, labu kuning ini disebut kabocha. Beragam kudapan bisa dibuat dari bahan kabocha ini. Diyakini kabocha yang juga menyandang predikat "Labu Emas" ini mampu mencegah penuaan dini.

Kabocha begitu populer namanya, lantaran beberapa bagian pohon dan daging buahnya memiliki kandungan unsur yang berguna bagi tubuh manusia. Di negeri matahari terbit, kabocha lazim diolah menjadi tempura dan diyakini dapat mencegah penyakit flu di kala musim dingin. Itu sebabnya labu dengan dagingnya yang berwarna kuning ini penting dalam tradisi menyambut musim dingin di Jepang yang jatuh setiap bulan Desember.

Kabocha yang secara harafiah berarti : ”labu kuning”, merupakan satu dari beragam jenis labu-labuan (Cucurbita ssp). Jika ditelusuri dari beragam referensi menunjukan bahwa asal-usul kabocha hingga sampai ke Jepang awalnya dibawa oleh pelaut Portugis dari negara Kamboja seputar tahun 1541. Orang Portugis menyebut kabocha dengan nama : “cambodia abobora”.

Hampir sama dengan kabocha, di Indonesia juga ada labu yang mirip dengan kabocha, yakni : “labu waluh”. Rasa buah sama-sama manis. Kabocha berserat tinggi dan rendah lemak, memiliki kandungan betakaroten yang terbentuk dari pigmen buah labu yang berwarna kuning-oranye. Betakaroten ini jika dicerna tubuh berubah menjadi vitamin A yang bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung. Kandungan lain, yakni vitamin C, zat besi, dan kalium yang dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh. Kabocha adalah seratnya yang tinggi dapat mengurangi resiko sembelit.

Labu kabocha sepintas mirip dengan labu kuning waluh yang biasa ditemui di indonesia, namun memiliki ciri khas yang membedakan. Kabocha bentuknya yang lebih kecil. Kandungan nutrisi di dalam kabocha sangat baik bagi kesehatan, termasuk juga untuk bayi dan anak. Mengolah kabocha cukup mudah. Dagingnya dapat dimasak bersama sayur asem, sayur lodeh, sayur bening, dan masakan lainnya. Kabocha juga sangat enak diolah menjadi kolak, atau diolah menjadi aneka cemilan dan dijadikan bubur.

Menurut hasil penelitian Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi UGM, daun labu kuning bisa dikonsumsi sebagai sayur dan bijinya pun bisa diolah menjadi kuaci selain bisa digunakan untuk mengobati penyakkit cacing pita. Kabocha yang tumbuh merambat ini juga sangat penting bagi kaum hawa sebab, buah kabocha sangat baik untuk perawatan kulit. Mengkonsumsi kabocha secara rutin mampu mencegah penuaan dini.

Peneliti penyakit paru-paru dari Amerika Serikat (AS), Gary E Hatch mengatakan :”Orang yang makan banyak makanan mengandung zat antioksidan seperti vitamin C dan betakaroten yang tinggi mampu mengurangi serangan asma dan penyakit pernafasan, dan yang paling ideal adalah mangonsumsi labu kuning (kabocha)”.

Beberapa Manfaat dari Kabocha : Mengandung betacaroten; Sumber vitamin A, C, dan Alpha -hydro-acid yang baik untuk kulit dan mencegah penuaan dini; Menurunkan resiko hipertensi; Menurunkan resiko osteoporosis karena membantu kepadatan tulang; Mengandung serat yang sangat tinggi; Mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung; Anti peradangan; Ampuh mengurangi serangan penyakit asma. 

[JX/dari berbagai sumber/Pandapotan Simorangkir]

 

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more