Gandaria, Kaya akan Gizi dan Nutrisi
Monday, May 11th 2015

JAKARTA, JIA XIANG – Di Jawa Barat, buah Gandaria telah sejak lama dipilih menjadi flora identitas provinsi ini. Buah yang satu ini memang tidak mudah mendapatkanya. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, belum tentu di penjaja atau toko buah menjualnya.

Di Jakarta, nama Gandaria justru kondang sebagai satu kawasan komersial. Di sini terdapat gedung perbelanjaan yang megah. Bukan kawasan yang terdapat tanaman yang sesungguhnya banyak tumbuh di Tanah Air. Karena asalnya memang dari kepulauan Indonesia. Namun bisa jadi, dahulu sebelum berkembang seperti sekarang ini, di sana banyak terdapat pohon gandaria atau dalam bahasa latin disebut bouea macrophylla.

Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman tropis ini tumbuh subur. Masing-masing daerah mempunyai sebutan sendiri-sendiri. Di Jawa umumnya menyebut gandaria. Di Sunda selain menyebut gandaria juga disebut jatake. Di Gayo disebut remieu, warga Dayak menyebutnya barania, orang Minangkabau mengenalnya dengan sebutan dandoriah, warga Sulawesi Utara menyebutnya wets. Di Makasar buah ini disebut kalawasa, rapo-rapo kebo. Orang Bugis menyebutnya buwa melawe.

Tanaman ini tidak hanya diambil buahnya. Pohon gandaria yang bisa tumbuh hingga setinggi 27 meter ini pun dimanfaatkan daun dan batangnya. Untuk mengenali pohon ini tidak sulit karena cirri-cirinya memiliki tajuk yang membulat, rimbun dengan untaian daunya yang berjuntai.

Untuk menjadi besar, pohon ini membutuhkan waktu cukup lama, karena memang lambat pertumbuhannya. Secara alami, tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 300 meter di atas permukaan laut (dpl). Bahkan ada yang membudidayakannya pada lahan di ketinggian 850 meter dpl.

Bagi yang gemar rujak, buah gandaria yang muda menjadi penyedap sambalnya. Buah yang muda digiling bersama gula merah, cabai dan bumbu penyedap lainnya. Ketika buah gandaria matang, kulitnya berwarna kuning dan jingga, serta beraroma yang khas. Buah yang matang berbentuk agak bulat dengan diameter antara 2,5 – 5 centimeter Rasa buah yang matang manis-manis asam.

Buah gandaria layak dikonsumsi karena mengandung banyak gizi dan nutrisi. Kandungan nutrisinya, menurut hasil penelitian divisi Kementerian Kesehatan, terdiri dari vitamin C, karbohidrat, kalsium, dan protein.

Daun gandaria, yang bisa dikonsumsi sebagai lalap, berbentuk bundar telur memanjang sampai lanset atau jorong. Permukaan daun mengkilat dan mempunyai ujungnya yang runcing. Ukuran daunnya berkisar antara 11- 45 cm (panjang) dan 4 – 13 cm (lebar).

Sedangkan batang gandaria, dari tanaman yang dewasa, dapat dimanfaatkan sebagai papan dan bahan bangunan. Bagi yang memiliki lahan cukup luas, tanaman gandaria bisa difungsikan untuk tanaman peneduh karena memiliki tajuk yang lebat. [JX/berbagai sumber/G. Windrarto]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more