Di Thailand disebut Ngo, di Indonesia disebut Rambutan
Wednesday, Jun 25th 2014

Buah yang satu ini seakan tidak akan pernah botak, lantaran selalu disebut buah yang berambut dengan panggilan “rambutan”. Dipangil rambutan karena buah bagian luarnya ditumbuhi rambut. Bila masih muda berwarna hijau dan jika sudah masak berwana kuning hingga merahtua.

Rambutan (Nephelium lappaceum L.) adalah tanaman tropis yang berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka. Pohon rambutan tumbuh dengan suhu hangat rata-rata 25 derajat Celsius. Tanaman ini bisa mencapai tinggi 8 meter.

Di Indonesia, khususnya setelah reformasi, buah impor mengalir deras ke berbagai kota. Masyarakat urban yang butuh buah, nyatanya tidak bisa dipenuhi oleh pasukan buah lokal. Maka tidak heran bila saat ini, buah-buah lokal seakan kalah bersaing dengan buah asli dalam negeri. Dan harus diakui, kualitas buah impor memang nyatanya jauh lebih berkualitas.

Maka tidak heran bila di Jakarta, anak-anak kecil lebih mengenal “Rambutan Bangkok” atau “Duren Bangkok”. Padahal dua jenis buah ini adalah buah tropis yang juga tumbuh subur di Nusantara. Ini tentu saja harus menjadi perhatian pemegang kepentingan dalah hal ini Kementrian Pertanian untuk menjadikan buah lokal menjadi “tuan” di negeri sendiri.

Kembali ke buah rambutan, maka di Thailad buah rambutan disebut “Ngo”. Di negeri Gajah Putih ini, rambutan pun terdiri dari aneka jenis dan sebutannya pun beraneka ragam, namun spesies yang paling banyak ditanam adalah rambutan merah muda, rambutan sekolah dan che-mong.

Seperti disebut di atas, buah rambutan terbungkus kulit yang berambut di bagian luarnya. Warnanya hijau ketika masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak. Daging buah yang dimakan sebenarnya adalah salut biji yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji, namun ada juga yang bisa lepas atau ngelotok.

Mengonsumsi buah rambutan dapat meningkatkan kesehatan dan meningkatkan energi tubuh terlebih bila tubuh telah lelah bekerja. Khasiat buah rambutan ini lantaran buah rambutan mengandung karbohidrat dan protein yang diperlukan tubuh. Buah rambutan juga mengandung vitamin C yang bermanfaat untuk menjaga dan melindungi tubuh dari berbagai radikal bebas (zat berbahaya).

Disebutkan pula bahwa buah rambutan memiliki gizi yang sangat tinggi, diantaranya mengandung kalium, kalsium, vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B12, folat, mangan, magnesium, zat besi hingga vitamin C. Didalam 100 g rambutan ( 3 buah), terdapat kandungan kalori 69 kalori, 58 mg vitamin. Kadar seratnya juga tinggi, yaitu 2 g per 100 g buah, sehingga cocok untuk orang yang ingin diet menurunkan berat badan.

Di sebagian masyarakat baik rural dan urban meyakini, rambutan dapat mengobati penyakit kencing manis. Caranya dengan menggongseng biji rambutan kemudian digiling hingga menjadi bubuk dan bubuk tersebut diseduh dan setelah dingin diminum. Juga dapat menurunkan panas atau demam dengan cara meminum rebusan kulit buah rambutan. Selain itu kulit kayu rambutan dapat pula mengobati sariawan, caranya, kulit kayu rambutan dicuci lalu direbus sampai mendidih dan air rebusan itu setelah didinginkan hangat-hangat kuku digunakan untuk berkumur.

Pohon rambutan mengenal “musim berbuah”, di Indonesia biasanya bulan Desember hingga Maret sebagai “musim rambutan”. Varietas unggul rambutan yang sudah dilepas Departemen Pertanian adalah Rapiah dari Pasar minggu, Bahrang dari Langkat, Lebak bulus dari Pasar minggu, Sibatuk Ganal dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan, Nona dari Kampar, Riau, Binjai dari Pasar minggu, Antalagi dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan, Sibongkok dari Sungai Luhut, Kalimantan Selatan, Garuda dari Sungai Andai, Kalimantan Selatan, Tangkue Lebak dari Kecamatan Maja, Banten, dan Narmada dari NTB

Source: [JiaXiang/dari berbagai sumber/W5]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more