Daun Bawang, Tak Sekadar Penghias
Tuesday, Mar 10th 2015

JAKARTA, JIA XIANG - Bawang merah (allium cepa) atau putih (allium sativum) sudah banyak dikenal masyarakat sebagai jenis sayuran yang mampu menjaga kesehatan tubuh manusia. Ternyata bukan saja umbi bawangnya yang bermanfaat, daunnya, tidak kalah hebatnya.  

Memang kalau bicara soal daun bawang, tidak lepas dari bicara soal bawang, baik yang merah maupun putih.  Sayuran ini memiliki sejarah panjang, seperti di Tiongkok banyak ditanam penduduk kawasan itu di taman-taman rumah mereka sejak 5.000 tahun lalu. Hal ini tampaknya juga tertulis pada beberapa naskah kuno dari India.

Di Mesir sayuran ini bisa dilacak kira-kira 3.500 tahun sebelum Masehi. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang Sumeria menanam bawang di awal  2500 SM. Hal ini tertuang dalam sebuah Naskah kuno yang bercerita tentang seseorang yang membajak lahan pertaniannya  untuk menabur benih bawang.

Di Mesir bawang dianggap sebagai obyek untuk peribadatan. Bagi orang Mesir bawang lambang dari keabadian yang pada waktu itu mengubur bawang bersama Raja Firaun. Dengan kata lain, orang Mesir melihat keabadian hidup pada anatomi bawang, sebab bentuk daging bawang berlapis-lapis. Bahkan gambar bawang pun ada di dalam dinding piramida dan makam raja-raja kuno dan baru. Artinya bawang memiliki sejarah dan hubungan dengan berbagai ritual keagamaan saat itu.

Bawang pun mempunyai tradisi kuat dalam berbagai kehidupan di masa lampau berbagai bangsa dui Eropa maupun Asia lainnya. Sejarah ini tidak lepas dari penggunaan bawang dalam kuliner sejak masa lampau. Bukan cuma bawang saja, tetapi daun bawang pun mempunyai sejarah panjang dalam kehidupan manusia

Jadi, bukan rahasia lagi, daun bawang sejatinya membuat makanan pun menjadi lezat. Dalam dunia kuliner. Selain bisa membuat makanan lezat daun bawang juga kaya vitamin dan mineral yang membantu menyembuhkan berbagai penyakit. 

Bila bicara manfaat. Daun bawang tidak kalah dengan sayuran lainnya.  Banyak sumber menyebutkan aneka manfaat sayuran ini, tetapi pada intinya sayuran ini memiliki kandungan yang kaya sumber zat besi yang dapat  meningkatkan kesehatan hemoglobin, menjaga sel-sel darah merah dan kesehatan ikatan jaringan tubuh. Sayuran ini juga kaya serat yang baik untuk pencernaan. Banyak mengkonsumsi banyak daun bawang, membuat  asupan serat ke dalam tubuh tercukupi.
Selain itu, daun bawang juga banyak mengandung kalium. Tingginya kadar kalium, berguna dalam menjaga kadar cairan tubuh, mengurangi masalah jantung, dan mencegah kram otot. Selain itu, daun bawang mengandung zat cycloaliin yang berperan aktif dalam menjaga kesehatan jantung dari bahaya apapun. Cycloaliin berfungsi mengencerkan darah dan mencegah risiko penyakit aterosklerosis pada seseorang.

Yang perlu diingat pula bahwa banyak orang mengkhawatirkan soal tingginya mengkonsumsi makanan mengandung kalori tinggi.  Jangan khawatir, justru mengkonsumsi daun bawang baik untuk kesehatan karena sayuran ini rendah kalori dan mengandung quercetin dan kemferfol yaitu dua jenis anti oksidan. Artinya sayuran tersebut baik untuk kesehatan kulit dan tubuh secara umum.

Nah sekarang bagi penderita diabetes, kandungan phyto-kimia yaitu allium dan alil disulfida dalam daun bawang adalah  bukti kalau sayuran ini anti diabetes. Kandungan zat itu bisa mencegah menurunnya kualitas dan jumlah insulin dalam tubuh dan justru meningkatkan metabolisme glukosa. Selain itu, bagi anak-anak, konsumsi daun bawang sejatinya baik untuk mencegah cacingan.  [JX/berbagai sumber/Eka]

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more