Asam-Manis Buah Gandaria
Friday, Mar 13th 2015

JAKARTA, JIA XIANG – Buah gandaria (Bouea macrophylla) sekarang ini tergolong langka. Di Jakarta sekitar tahun 1970-an masih mudah ditemukan di pasar-pasar atau para penjual buah. Tetapi sekarang di mana ada orang yang menjual gandaria? Rasa-rasanya sulit untuk ditemukan.Yah memang kenyataannya seperti itu.

Gandaria, demikian buah ini disebut oleh orang Jawa, tetapi di daerah lain juga mempunyai nama lain seperti jatake (Sunda), dandoriah (Minangkabau), rapo-rapo kebo, kalawasa (Makassar), buwa melawe (Bugis), remieu (Gayo), asam djanar, kedjauw lepang, rengas, umpas, ramania pipit (Kalimantan), barania (Dayak Ngaju).

Tanaman ini memang berasal dari kepulauan di Indonesia, namun berkembang hingga ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina. Artinya tumbuhan ini memang hidup di daerah tropis.  Dengan kata lain, buah ini sebenarnya adalah tanaman khas dari Indonesia yang tumbuh subur di beberapa daerah seperti Sumatera dan Ambon.

Pohon buah gandaria biasanya tumbuh di sekitar hutan, pemukiman dan dapat subur bila ditanam di ketinggian 5 m – 800 m yang di atas permukaan air laut.

Ternyata memang gandaria tidak hanya dimanfaatkan buahnya saja, tetapi daun, dan batangnya memiliki manfaat yang begitu besar untuk kehidupan manusia. Buah gandaria yang masih tergolong muda akan berwarna hijau. Orang sering mengkonsumsi gandaria muda ini sebagai rujak, ada pula yang dicampur pada sambal. Sementara gandaria yang berwarna kuning, sudah matang, dan rasanya rasa asam-manis.

Banyak sekali kandungan gizi di dalam buah gandaria ini. Menurut data dari Divisi Nutrisi Depkes, kadar nutrisi buah gandaria per 100 gram mengandung air 86,6 g, protein 40 mg, lemak 20 mg, karbohidrat 11,3 g, serat 150 mg, calcium 9 mg, phosph 4 mg, zat besi 0,3 mg, Beta karotin 23 mg, thiamine 0,11 mg, riboflavin 0,05 mg, niacin 0,5 mg dan vitamin C 100 mg.

Kandungan vitamin c pada gandaria lebih dari 60 mg, padahal tubuh manusia hanya membutuhkan  asupan vitamin itu hanya 60 mg, karena itu buah ini tergolong baik untuk membantu pembentukan jaringan kolagen yang bisa menyehatkan kulit. Kandungan betakroten pada gandaria juga baik untuk kulit. Kandungan air yang banyak itu juga dapat melembabkan kulit, sehingga kesehatan kulit  pun terjaga.

Vitamin c ini juga membantu menstimulasi regenerasi sel-sel pada tubuh manusia, sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka-luka. Vitamin c ini juga dibutuhkan untuk penyembuhan sariawan dan gusi berdarah.

Kandungan air yang kaya pada gandaria sebenarnya sangat tinggi. Darah di dalam tubuh kita membutuhkan air supaya tingkat keketalannya  bisa terjaga dalam sistem peredaran darah. Karena itu, mengkonsumsi gandaria akan sangat membantu menjaga kadar air di dalam peredaran darah manusia.

Tingginya kadar air di dalam gandaria ini juga bermanfaat  menjaga organ tubuh lainnya seperti fungsi otak, paru-paru, dan menetralisasi racun di dalam tubuh. Sedangkan fungsi lainnya, gandaria dapat membantu mengurangi risiko stroke, karena kandungan serat di dalamnya mampu mengikat kolesterol yang bisa keluar dari dalam tubuh melalui feses. Tidak heran bila kolesterol dapat dengan mudah diikat gandaria karena kandungan serat buah itu bisa mencapai 150 gram. Bila manfaat buah ini dikupas lagi, maka banyak manfaat yang akan bisa terkuat. [JX/berbagai sumber/Eka]

 

Back to Daily Tips List

Daily Tips

Jangan Keliru Bedakan Pisang Lampung dan Pisang EmasMonday, Jul 16th 2018

Serupa tapi tak sama, adalah kata yang sepadan untuk menggambarkan pisang Lampung dan pisang emas.

Read more